Model Pembelajaran Kooperatif Role Playing Menurut Para Ahli - Model pembelajaran role playing merupakan sebuah model pengajaran yang berasal dari dimensi pendidikan individu maupun sosial. Model ini membantu masing – masing siswa untuk menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan membantu memecahkan masalah pribadi dengan bantuan kelompok sosial.
Model pembelajaran role playing (Bermain Peran) sangat mendukung dalam proses pembelajaran berdasarkan pengalaman hal ini disampaikan oleh Davies yang dikutip oleh Uno, (2011: 220) dalam buku Program Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru dikatakan dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan-tujuan afektif. Penerapan model role playing (Bermain Peran) mendukung suatu pembelajaran berdasarkan pengalaman.
Model Pembelajaran Kooperatif Role Playing Menurut Para Ahli |
Kadang-kadang banyak peristiwa psikologi atau sosial yang sukar apabila dijelaskan dengan kata-kata belaka. Maka perlu didramatisasikan, atau siswa dipartisipasikan untuk berperanan dalam peristiwa tersebut. Dalam hal ini sesuai dengan definisi Roestiyah (2008: 90) menjelaskan bahwa siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku, atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antara manusia. Atau dengan role playing dimana siswa bisa berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial/psikologis itu. Karena itu kedua teknik ini hampir sama, maka dapat digunakan bergantian tidak ada salahnya. role playing (bermain peran) dan Sosiodrama.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Role Playing
Penyajian didalam materi, guru mengajar dan siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati naskah yang digunakan dalam bermain drama. Ini terlihat dalam langkah-langkah dari pelaksanaan role playing yang diutarakan oleh Hasibuan (2008:27-28). Langkah – langkah menggunakan model role playing :
- Penentuan topik dan tujuan dari pertunjukan
- Guru memberikan gambaran secara garis besar situasi yang akan dipertunjukan
- Guru memimpin pengorganisasian kelompok,peranan - peranan yang akan dimainkan, pengaturan ruangan, pengaturan alat dan sebagainya
- Pemilihan pemegang peranan
- Guru memberikan gambaran tentang peranan yang akan dilakukan
- Guru memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri kepada kelompok dan pemegang peranan
- Menetapkan lokasi dan waktu pelakasanaan pertunjukan
- Pelaksanaan pertunjukan
- Evaluasi dan pemberian pembalikan
Menurut Mansyur yang dikutip oleh Hamdani (2011:36) mengemukakan bahwa kelebihan role playing yaitu:
- Murid melatih dirinya untuk melatih, memahami dan mengingat bahan yang akan di dramakan
- Murid akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif
- Bakat yang terpendam pada murid dapa dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau timbul bibit seni dari usia dini
- Kerjasama antara pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya
- Murid memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya
- Bahasa lisan murid dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami oleh orang lain
- Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang aktif
- Banyak memakan waktu, persiapan, pemahaman isi bahan pelajaran dan pelaksanaan pertunjukan
- Memerlukan tempat yang cukup luas
- Kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Hasibuan.2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Roestiyah,NK. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.