Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Para Ahli - Adapun ciri-ciri model pembelajaran kooperatif dalam kelompok memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Sehingga diupayakan agar dalam tiap kelompok pun terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula dan Penghargaan lebih di utamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan.
Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Para Ahli
Berbeda dengan kelompok tradisional dimana kelompok tradisional tidak diajarkan untuk saling membutuhkan dan memelihara hubungan sesama temannya. Hal tersebut sesuai yang diutarakan oleh Rahardjo (2012:242) yang berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri yaitu:- Peserta didik dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
- Kelompok dibentuk dari peserta didik yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
- Bagaimana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesatraan gender.
- Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.
- Untuk menuntaskan materi belajarnya, peserta didik belajar dalam kelompok secara kooperatif.
- Kelompok dibentuk dari peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi, sedangkan dan rendah.
- Jika dalam kelas, terdapat peserta didik yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok pun terdiri dari ras, suku, budaya, janis kelamin yang berbeda pula.
- Penghargaan lebih di utamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan.
- Setiap anggota memiliki peran.
- Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa.
- Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas cara belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya.
- Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok.
- Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
- Saling ketergantungan positif yang memungkinkan siswa saling memberi motivasi untuk meraih hasil belajar yang optimal.
- Interaksi tatap muka siswa menjadi belajar lebih bervariasi.
- Akuntabilitas individual untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran secara individual.
- Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi dan sosial.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Iru, La. 2012. Pendekatan Metode Strategi dan Model-model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Jihad dan Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Rahardjo, Mulyo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.